Sabtu, 24 Maret 2012

ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN JOMBANG


A.    Profil Kabupaten Jombang
Wilayah KabupatenJombang terletak di antara 1120 0345” sampai dengan 1120 2721” bujur timur dan antar 07020’37” sampai dengan 70 46’45” lintang selatan. Secara geografis Kabupaten Jombang tidak berbatasan dengan pantai, hanya berbatasan dengan wilayah Kabupatenlainnya : 
 








uudfddf

§ Sebelah Utara                     : KabupatenLamongan
§ Sebelah Timur                    : KabupatenKediri dan Kabupaten Malang
§ Sebelah Selatan                  : KabupatenMojokerto
§ Sebelah Barat                     : Kabupaten Nganjuk
Profil Singkat
Nama Resmi        :  KabupatenJombang
Ibukota                :  Jombang
Propinsi                :  Jawa Timur
Luas Wilayah       :  1.159,50 Km2              
Jumlah Penduduk: Jumlah penduduk KabupatenJombang pada tahun 2009 akhir mencapai 1.348.199 jiwa, terdiri atas 384.708 jiwa atau 28,15 % tinggal di wilayah perkotaan dan 741.915 jiwa atau 72,85 % tinggal di wilayah pedesaan
Wilayah Administrasi:KabupatenJombang  terdiri dari 21 Kecamatan, 4 kelurahan, 302 desa dan 1.258 dusun yang tersebar di seluruh Kabupaten
B.              Pilar-Pilar Pengembangan Wilayah di Kabupaten Jombang
1.      Aspek Ruang (Space)
Secara admnistrasi KabupatenJombang  terdiri dari 21 Kecamatan, 4 kelurahan, 302 desa dan 1.258 dusun yang tersebar di seluruh Kabupaten, apabila di lihat dari data dibawah ini desa yang terbanyak terdapat pada Kecamatan Sumombito yakni 21desa sedangkan jumlah desa tersedikit terdapat pada Kecamatan Wonosalam yakni 9 desa saja. Padahal dalam data, Kecamatan Sumombito merupakan wilayah dengan luas terluas dengan kata lain Kecamatan Wonosalam terdapat desa dengan luas desa yang sangat luas. Berikut ini adalah  jumlah desa dan dusun pada setiap Kecamatan di Kabupaten Jombang.
                                    Jumlah Desa dan Dusun Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Jombang Tahun 2009

No
Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Dusun
1
Bandar Kedungmulyo
11
42
2
P e r a k
13
36
3
Gudo
18
75
4
Diwek
20
100
5
Ngoro
13
82
6
Mojowarno
19
68
7
Bareng
13
50
8
Wonosalam
9
48
9
Mojoagung
18
60
10
Sumobito
21
76
11
Jogoroto
11
46
12
Peterongan
14
56
13
Jombang
20
72
14
Megaluh
13
41
15
Tembelang
15
65
16
Kesamben
14
61
17
Kudu
11
47
18
Ngusikan
11
39
19
Ploso
13
50
20
Kabuh
16
87
21
Plandaan
13
57

Jumlah
306
1.258
                 Sumber :Kabupaten Jombang dalam angka 2010
     
Kondisi geologi Kabupaten Jombang dan sekitarnya termasuk jenis Holosen Alluvium dan sebagian Plistosen Fasein Jombang gamping. Untuk jenis tanah Kota Jombang dan sekitarnya bertekstur lempung, lempung pasir dan napal atau termasuk jenis tanah pada kompleks mediteran coklat kemerahan dan litosol sehingga sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang merupakan wilayah datar hingga bergelombang. Kecamatan Bandar Kedungmulyo , Kecamatan Perak Kecamatan Gudo, Kecamatan Diwek, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Jodoroto, KecamatanPeterongan, Kecamatan Megaluh, KecamatanTembelang, KecamatanKesamben, dan KecamatanPloso berada pada kemiringan lahan 0 - 2%.
Kecamatan Mojowarno dan Kecamatan Jombang berada pada kemiringan 0 - 5%. Kecamatan Kabuh berada pada kemiringan 0 - 40%. Kecamatan Bareng, Kecamatan Mojoagung dan Kecamatan Plandaan merupakan Kecamatan yang mempunyai kemiringan bervariasi dari datar hingga terjal 0- >40%. Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Kudu dan Kecamatan Ngusikan merupakan wilayah  yang berada pada kategori bergelombang hingga terjal. Pola penggunaan lahan di Kabupaten Jombang sebagian besar digunakan untuk areal sawah sebesar 43,21%, untuk permukiman/perumahan sebesar 24,03%, hutan sebesar 19,46%, tegal sebesar 11,74%, dan penggunaan lainnya sebesar  1,56%.
Kabupaten Jombang termasuk ikut dalam gerbang kertosusila yakni Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten dan Kota Pasuruan. Pusat SWP dengan pusat pelayanan di Kota Surabaya.  Dengan  demikian pembagian  wilayah  pengembangan  di  KabupatenJombang  merupakan penjabaran  dari  Satuan  Wilayah  Pengembangan  Jombang  tersebut.
      Dalam tata ruang wilayah Kabupaten jombnag dibagi menjadi 5 (lima) wilayah pengembangan (WP), batas pengembangan dibatasi bardasarka batas administrasi wilayah tersebut. Tiap-tiap WP terdiri dari beberapa Kecamatan, kota, dan pedesaan. Masing-masing WP  mempunyai pusat wilayah (WP) dan fungsi utama dalam kegiatan yang akan dikembangkan. Pusat WP adalah perkotaan dengan fungsi pusat kota sebagai pusat pusat kegiatan lokan (PKL). Fungsi WP mendefinisikan peran dan kedudukan WO dan pusat kegiatannya terhadap wilayah pengembangan lainya di Kabupaten Jombang. 5 wilayah pengembangan Kabupaten Jombang meliputi: WP Jombang, WP Mojoagung, WP Ploso, Wp Bandar Kedungmulyo , WP Mojowarno.
1.         WP Jombang
Tabel 1.1 Rencana Fungsi dan Sistem Kegiatan WP Jombang
KECAMATAN                 
FUNGSI WILAYAH
SISTEM KEGIATAN WILAYAH
Jombang
Pusat pelayanan pemerintahan, jasa komersil skala WP, pendidikan tinggi dan menengah, serta kesehatan
Pemerintah
Perdagangan dan jasa perdagangan
Tembeleng
Pengembangan lokasi perdagangan, pendidikan, kesehatan dan pengembangan kawasan perumahan perkotaan dan pemerintahan
Perdagangan dan jasa komersial
Pemerintahan
Pendidikan
Kesehatan
Pertanian
Jogoroto
Wilayah pengembangan perumahan dan wilayah pendukung ruang terbuka perkotaan
Perdagangan dan jasa komersil
Pertanian
Peterongan
Pendukung perkotaan Jombang dalam perdagangan dan jasa komersil dan pengembangan kawasan perumahan perkotaan
Perdagangan
Transportasi
Pariwisata

Diwek
Pengembangan kawasan pendidikan dan kawasan perumahan
Pendidikan
Perdagangan dan jasa komersil
Pariwisata
Industri

2.      WP Mojoagung
Tabel 1.2 Rencana Fungsi dan Sistem Kegiatan WP Mojoagung
KECAMATAN
FUNGSI WILAYAH
SISTEM KEGIATAN WILAYAH
Mojoagung
Pusat pelayanan kegiatan koleksi dan distribusi barang dan jasa, yaitu sebagai wilayah pengembangan terpadu dengan pusat kegiatan transportasi wilayah.
Perdagangan dan jasa
Komersil
Transportasi
Pariwisata
Kehutanan dan perkebunan
Industri
Sumobito
Kawasan pengembangan pertanian, Ekploitasi potensi pertambangan, dan industri kecil
Perdagangan
Industri kecil dan pergudangan
Transportasi
Pertanian di bagian barat
Pariwisata
Kesamben
Wilayah yang dipertahankan sebagai wilayah pertanian dan lokasi eksploitas potensi pertambangan secara terbatas


3.      WP Ploso
Tabel 1.3 Rencana Fungsi dan Sistem Kegiatan WP Ploso
KECAMATAN
FUNGSI WILAYAH
SISTEM KEGIATAN WILAYAH
Ploso
Pengembangan Kawasan Industri skala besar
Industri
Perdagangan
Kabuh
Pusat distribusi hasil perkebunan dan kehutanan
Perdagangan
Perkebunan
Industri dan pergudangan
Plandaan
Pengembangan kawasan kehutanan dan pertanian
Pertanian
Kehutanan
Pariwisata
Kudu
Pengembangan pergudangan dan pengembangan  kawasan perumahan industri
Kehutanan
Pariwisata
Pertanian

Ngusikan
Wilayah pengembangan kehutanan dan perkebunan
Kehutanan
Pertanian

4.      WP Bandar Kedungmulyo
Tabel 1.4 Rencana Fungsi dan Sistem Kegiatan WP Jombang
KECAMATAN
FUNGSI WILAYAH
SISTEM KEGIATAN WILAYAH
Bandar Kedungmulyo
Perkembangan kawasan industri Manufaktur di bagian selatan wilayah KabupatenJombang
Industri
Perdagangan
Pertanian
Megaluh
Wilayah pertanian
Pertanian
Perak
Wilayah pengembangan kawasan perumahan disekitar kawasan WP Jombang
Perdagangan
Pertanian

Gludo
Wilayah pengembangan industri kecil
Industri kecil
Pariwisata

5.      WP Mojowarno
Tabel 1.5 Rencana Fungsi dan Sistem Kegiatan WP Mojowarno
KECAMATAN
FUNGSI WILAYAH
SISTEM KEGIATAN WILAYAH
Mojowarno
Pusat agribisnis wilayah Jombang
Sebagai pusat pengembangan agropolitan KabupatenJombang (agroolitan center)
Perkebunan
Pariwisata
Kehutanan
Pertanian
Agribisnis
Agroindustri
Bareng
Pengembangan pertanian, perkebunan, industri kecil dan peternakan
Pendidikan
Pariwisata

Ngoro
Pengembangan pertanian khususnya kawasan peternakan
Pertanian
Perdagangan
Wonosalam
Wilayah yang diarahkan sebagai wilayah konservasi sumberdaya alam dan pengembangan pariwisata daerah
Pariwisata
Kehutanan
Perkebunan

a.   Analisis
Berdasarkan data diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
Ø  WP Jombang
·         WP Jombang meliputi wilayah administrasi Kecamatan Jombang, Kecamatan Peterongan, Kecamatan Tembelang, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Diwek.
·         Pusat WP Jombang: Perkotaan Jombang
·         Fungsi:
ü  WP Jombang merupakan wilayah pengembangan kawasan perkotaan yang berperan sebagai Ibu Kota Kabupaten Jombang
ü  Fungsi WP Jombang sebagai pusat pelayanan skala Kabupaten yang meliputi: pusat pelayanan pemerintah, pendidikan dan kesehatan skala Kabupaten Jombang. Kecamatan Jombang merupakan ibu kota Kabupaten, oleh karena itu di daerah tersebut dikembangkan sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan sebagai pusat pelayanan masyarakat.
·         Kegiatan ekonomi yang dikembangkan adalah Sektor Perdagangan dan industri secara terbatas pada lokasi yang telah ada pada skala kegiatan sampai dengan menengah serta luasan lokasi secara terbatas. Di wilayah pengembangan Jombang ini dikembangkan sektor perdagangan dan industri karena daerah tersebut  terletak pada jalur gerbang Gerbang Kerta Susila.
·         Kegiatan non ekonomi yang ditata sebagai konsekuensi dari peran dan fungsi WP sebagai pusat pelayanan skala Kabupaten adalah kegiatan pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan skala Kabupaten. Sektor perdagangan,  perumahan, industri, kegiatan pendididkan, kesehatan, dan pemerintahan skala Kabupaten dikembangkan dibeberapa Kecamatan diatas karena Kecamatan-Kecamatan diatas berada dalam satu wilayah yang berdekatan, dimana Kecamatan Jombang sebagai centralnya, dan Kecamatan Tembelang, Diwek, Peterongan, dan Jogoroto merupakan daerah hinterland. Selain itu faktor kependudukan juga menyebabkan sektor-sektor pendidikan, kesehatan, dan perumahan dikembangkan didaerah ini.

Ø  WP Mojoagung
·      WP Mojoagung meliputi wilayah administrasi Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Sumobito, Kecamatan Kesamben
·      Pusat WP : Perkotaan Mojoagung
·      Fungsi:
ü  Sebagai wilayah pengembangan kawasan perekonomian terpadu Kabupaten Jombang
ü  Sebagai pusat koleksi dan distribusi (Perdagangan) skala Kabupaten Jombang
·      Kegiatan utama yang dikembangkan:
ü  Perdagangan
ü  Transportasi
ü  Industri (Penempatan terbatas dan bersyarat)
Industri yang dikembangkan adalah industri dengan skala kecil karena Mojoagung merupakan daerah yang dilewati oleh jalur lintas propinsi sehingga banyak didirakan industri-industri kecil sebagai pusat oleh-oleh dan kerajinan tangan.
Ø  WP Ploso
·      WP Ploso meliputi wilayah administrasi Kecamatan Ploso, Kecamatan Kudu, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kabuh, Kecamatan Plandaan
·      Pusat WP: Perkotaan Ploso
·      Fungsi:
ü  Wilayah pengembangan kegiatan perkotaan dan bukan pertanian dibagian utara Kabupaten Jombang
ü  Merupakan wilayah pengembangan kegiatan industri skala besar dan pusat industri hasil perkebunan dan kehutanan
·      Kegiatan Utama yang dikembangkan:
ü  Industri
ü  Perdagangan
ü  Perkebunan dan kehutanan
Didaerah Plandaagan, Kudu, dan Ngusikan dikembangkan sektor kehutanan karena wilayah tersebut berfungsi sebagai pemisah, pencegahan dari kegiatan industri besar dengan kegiatan permukiman disekitarnya
ü  Pariwisata
Didaerah Kudu dan Plandagan dibangun waduk dibagian utara sungai Brantas yang berfungsi menyediakan pelayanan air bersih serta dijadikan sektor pariwisata.
ü  Pertanian
Pertanian dikembangkan diwilayah ini karena wilayah atau lahan pertanian didaerah ini sangat luas dan subur terutama di daerah Ploso.

Ø  WP Bandar Kedungmulyo
·      WP Bandar Kedungmulyo  meliputi wilayah admisitrasi Kecamatan Bandar Kedungmulyo , Kecamatan Megaluh, Kecamatan Perak, Kecamatan Gudo
·      Pusat WP: Perkotaan Bandar Kedungmulyo
·      Fungsi WP Bandar Kedungmulyo :
ü  wilayah pengembangan pusat permukiman perkotaan dibagian selatan Jombang, karena kawasan tersebut dilalui oleh jalur lintas Propinsi.
ü  sebagai kawasan industri manufaktur
·      Kegiatan utama yang dikembangkan:
ü  Industri
ü  Perdagangan
ü  Pertanian
ü  Pariwisata
Yang dikembangkan di wilayah ini adalah industri, perdagangan, pariwisata, pertanian. Karena kawasan tersebut dalam bidang aksibilitas pengangkutan barang industri mudah dalam mengaksesnya karena dilalui jalan lintas tengah propinsi jadi dalam perdagangan dan pariwisata merupakan daerah yang cocok untuk dikembangkan karena aksibilitasnya mudah.
Ø  WP Mojowarno
·      WP Mojowarno meliputi wilayah administrasi Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Bareng, dan Kecamatan Ngoro
·      Pusat WP: Perkotaan Mojowarno
·      Peran dan fungsi utama WP Mojowarno:
ü  WP Mojowarno adalah sebagai pusat pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Jombang
ü  Sebagai wilayah pengembangan potensi Sumber Daya Alam dan wilayah pengembangan pariwisata di wilayah Kabupaten Jombang. Dalam rangka mendukung fungsi tersebut perlu dikembangkan pusat penelitian dan pendidikan untuk pengembangan SDM yang diarahkan disektor Agrobisnis
·      Struktur kegiatan utama: perkebunan, perdagangan, pariwisata, kehutanan, agroindustri, dan pertanian. Wilayah Mojowarno diprioritaskan sektor-sektor tersebut karena menghasilkan komoditi seperti mete, kelapa, cengkeh, kapuk, kenanga, temulawak, lada, kencur, jahe, serai, kunyit, lengkuas, pandan, kakao, tebu, tembakau Jawa, Virginia, dan kopi. industri anyaman tetap dikelola untuk mengola hasil hutan.

2.             Aspek biofisik Ekosisitem
Sektor Pertanian
Tanaman Bahan Makanan
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang kedele, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, kacang hijau, tanaman pangan lainnya, dan hasil produk ikutannya. Termasuk pula di sini hasil dari pengolahan yang dilakukan secara sederhana oleh petani yang bersangkutan seperti beras tumbuk, gaplek, dan sagu. Data produksi diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, sedangkan data harga seluruhnya bersumber pada data harga yang dikumpulkan oleh BPS Kabupaten Jombang. Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu setiap kuantum produksi dengan masing-masing hargannya, kemudian hasilnya dikurangi
dengan biaya antara atas dasar harga yang berlaku pada setiap tahun. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output hasil Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan produksi pada masing-masing tahun dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangkan dengan biaya antara atas dasar harga konstan 2000.
Tanaman Perkebunan
1. Tanaman Perkebunan Rakyat
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti jumbu mente, kelapa, kopi, kapok, kapas, tebu, tembakau dan cengkeh. Cakupan tersebut termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti minyak kelapa rakyat, tembakau olahan, kopi olahan dan teh olahan. Data produksi diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jombang sedangkan data harga oleh BPS Provinsi Jawa Timur dan Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Jawa Timur. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi. Rasio biaya antara serta rasio margin perdagangan dan biaya transpor yang digunakan diperoleh dari Tabel Input-Output Indonesia 2000. Sedang nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan.
2. Tanaman Perkebunan Besar
Sub sektor ini mencakup kegiatan yang memproduksi komoditi perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan besar. Komoditi yang dicakup di antaranya karet, teh, kopi, kakao, minyak sawit, inti sawit tebu, rami, serat manila dan sebagainya. Cara penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku maupun konstan 2000 sama seperti pada tanaman perkebunan rakyat.
Peternakan dan Hasil-hasilnya
Sub Sektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil ternak, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, telur, susu segar, serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong, ditambah perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak netto. Data mengenai jumlah ternak yang dipotong, populasi ternak, produksi susu dan telur serta banyaknya ternak yang keluar masuk wilayah Kabupaten Jombang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, sedangkan data harga ternak diperoleh dari laporan harga produsen BPS Kabupaten Jombang. Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 dihitung dengan cara pendekatan produksi, yaitu mengalikan terlebih dahulu kuantum produksi setiap jenis ternak dengan harganya, kemudian dikurangi biaya antara masing-masing komoditi yang diperoleh dari Survei Khusus Pendapatan Regional.
Kehutanan
Subsektor kehutanan mencakup penebangan kayu, pengambilan hasil hutan lainnya dan perburuan. Kegiatan penebangan kayu menghasilkan kayu gelondongan, kayu bakar, arang dan bambu. Sedangkan pengambilan hasil hutan lainnya misalnya, rotan, damar,kulit kayu, kopal, nipah, nibung, akar-akaran dan sebagainya. Hasil perburuan binatang liar seperti babi rusa, penyu, buaya, ular, madu dan lain-lain termasuk juga subsektor ini. Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan konstan 2000 dihitung berdasarkan perkalian antara rasio nilai tambah terhadap outputnya.
Perikanan
Subsektor ini mencakup semua hasil dari kegiatan perikanan laut, perairan umum, tambak, kolam, sawah dan keramba, serta pengolahan sederhana (pengeringan dan penggaraman ikan). Data mengenai produksi, dan nilai produksi diperoleh dari laporan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang. Sedang penghitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Di mana Rasio nilai tambah diperoleh dari survei khusus.
4.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini mencakup minyak mentah dan gas bumi, yodium, bijih mangan, belerang, serta segala jenis hasil penggalian. Output sektor pertambangan dan penggalian merupakan perkalian antara produksi dengan harga masing-masing, yang apabila dikurangi dengan biaya antara diperoleh nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku, sedangkan nilai tambah bruto penggalian atas dasar harga konstan adalah output penggalian (menggunakan cara revaluasi) dikurangi biaya antara atas dasar harga konstan 2000.

3.        Aspek Sosial Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi daerah diukur berdasarkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).  PDRB menurut lapangan usaha atau menurut sektor produksi merupakan jumlah dari nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit kegiatan ekonomi yang beroperasi di suatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian data PDRB dapat  pula menggambarkan kemampuan suatu wilayah atau daerah mengelola sumber daya alam serta faktor produksi lainnya. PDRB disajikan dengan dua cara. Pertama, PDRB atas dasar harga berlaku, sedang yang kedua yaitu PDRB atas dasar harga konstan 2000 yang berguna untuk melihat trend atau membandingkan besaran-besaran PDRB antar tahun.
Tabel 1
PDRB & Inflasi Kabupaten Jombang 2000 – 2009
Dapat  dilihat bahwa perekonomian Jombang tujuh tahun terakhir terus membaik, bahkan pada tahun 2008 ini meskipun inflasi kembali memanas dibanding tahun sebelumnya, PDRB atas dasar harga berlaku meningkat pesat dari Rp 9,7 Trilyun menjadi Rp 11,3 Triliyun.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Melalui Tabel 2 melihat secara umum bahwa antara 2000-2007 tampak perekonomian kita telah berada pada track record yang benar dan terus mempertahankan momentum stabilitasnya. Tetapi sayang pada triwulan terakhir tahun ini (2008) perekonomian dunia sedang digoncang oleh krisis finansial global yang cukup mencemaskan. Hampir seluruh Asia Tenggara mengalami kontraksi atau pertumbuhan minus. Alhamdulillah, dampaknya bagi Indonesia ternyata tidak parah, bahkan masih bisa tumbuh walaupun pertumbuhannya yang semula pada zona 6% kembali melorot menjadi sekitar 4%. Penurunan tersebut tentunya dapat dipahami kalau juga terjadi di Kabupaten Jombang, yang sebelumnya 6,07% (2007) menjadi 5,98% (2008), begitu pula pada tahun 2009 menjadi 4,28%.


                                   Tabel 2                                           
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jombang 2000 – 2010

Tampak bahwa setahun terakhir sektor raksasa kita, yaitu sektor pertanian berjalan lebih cepat, bahkan hampir seluruh sub sektornya kali ini berjalan seirama. Subsektor tanaman bahan makanan lebih cepat dari 3,71% (2007) menjadi 3,89% (2008). Subsektor Perkebunan dari 4,04% menjadi 4,10%, sub sektor peternakan dari 3,92% menjadi 3,95% dan yang paling prestisius adalah subsektor kehutanan langkahnya melebar dari 4,82% menjadi 6,51%. Hanya subsektor perikanan yang melambat yaitu dari 4,39% menjadi 1,24%. Sebaliknya sektor perdagangan meskipun selama ini selalu lebar langkahnya kali ini melambat dari 8,76% menjadi 8,65%. Melambatnya sektor ini tentu merupakan efek permukaan dari inflasi umum yaitu penurunan daya beli masyarakat. Sektor pertambangan dan penggalian memperlambat langkahnya dengan berkurangnya permintaan pasar internasional akan yodium. Sebaliknya sektor keuangan kecepatannya berkurang dari 7,34 % menjadi 6,55 % karena pada tahun 2008 ini perbankan bertindak hati-hati sesuai kebijakan BI. Selanjutnya adalah jasa-jasa swasta, pertumbuhannya juga cukup memprihatinkan yaitu dari 7,17% menjadi 6,51%. Hal ini tentunya punya dampak yang cukup luas, karena sektor ini juga memuat subsektor informal yang menghidupi masyarakat kelas bawah.





Tabel 3
Laju Pertumbuhan Sektoral Kabupaten Jombang 2001 – 2010

STRUKTUR EKONOMI
Struktur ekonomi Kabupaten Jombang bertumpu pada empat sektor utama yang secara tradisional menyangga ekonomi kita sebagai penyerap tenaga kerja terbesar. Namun kalau kita lihat lebih jauh peranan keempat sektor tersebut secara alamiah mengikuti trend bahwa sektor pertanian akan terus mengecil peranannya sedang kedua sektor yang lain, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran akan selalu merupakan kebalikannya. Selebihnya, sektor jasa-jasa berfluktuasi tanpa kaitan langsung dengan trend tersebut. Walaupun demikian sebagai sikap pemulihan banyak orang menaruh harapan besar pada agribisnis dan agroindustri sebagai pengembangan sektor pertanian, karena sudah tidak tertarik lagi pada konsep pergeseran struktural dan “trickle down effects” seperti yang sudah-sudah. Sekarang orang ramai-ramai bicara tentang memperkuat landasan ”ekonomi kita”, yaitu ekonomi kerakyatan alias pertanian, perdagangan informal dan koperasi yang merupakan tumpuan nafkah sebagian besar penduduk.

Tabel 4
Empat Sektor Dominan dalam Struktur Ekonomi Kabupaten Jombang 2000 – 2010
Tabel 5
Laju Pertumbuhan Empat Sektor Dominan 2000 – 2010
Kawasan Tertinggal
Kawasan tertinggal merupakan kawasan yang tidak mempunyai akses yang cukup terhadap pusat-pusat pertumbuhan. Kawasan-kawasan tertinggal seperti pada Kecamatan Ngoro, Mojowarno, Bareng, Sumombito, Megaluh, Kudu, Ngusikan, Ploso, Kabuh, dan Plandaan letaknya jauh dari pusat kota yaitu Jombang. Kawasan yang mempunyai tradisi yang kuat terhadap lingkungan sosialnya (adat-istiadat) . Kawasan dengan penguasaan teknologi sangat tradisional menyebabkan informasi sulit masuk ke daerah itu selain itu pelayanan masyarakat masih terbatas hanya terdapat rumah sakit skala D di daerah-daerah tersebut, kemudian aksibilitas menuju daerah tersebut masih sangat kurang dalam berbagai hal sehingga menyebabkan transpotrasi menjadi terganggu.
Kawasan Cagar Budaya Mojopahit Park
Kawasan Cagar Budaya Mojopahit Park dikembangkan keberadaannya untuk melestarikan budaya-budaya yang telah ada dikawasan sekitar Jombang ini. Selain itu pengembangan kawasan ini juga dapat dijadikan sumber-sumber pendidikkan bagi masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat luar pada umumnya. Selain itu untuk mendorong pengembangan kawasan Cagar Budaya Mojopahit Park ini, perlu memerhatikan (1) Akses dan Koneksitas Regional (Jombang-Trowulan) yang merupakan rute wisata antara Situs Trowulan Park-Agropolitan Mojowarno-Wisata Buah Wonosalam-wisata minat khusus dan religi Diwek dan Gudo-wisata kerajinan dan wisata belanja Perak, (2) Pelestarian cagar budaya yang merupakan peninggalan situs kerajaan Mojopahit di Kecamatan Sumobito, Kecamatan Mojowarno, dan Kecamatan Mojoagung.
Kawasan Pondok Pesantren
Pada umumnya, Pondok Pesantren bergerak di bidang pengembangan agama, dan berjalan sebagai lembaga yang otonom. Setiap Pondok Pesantren bisa mempunyai nilai, struktur management, dan kegiatan yang sangat berbeda-beda. Sebagai suatu lembaga pendidikan, Pondok Pesantren telah memberi sumbangan besar terhadap pengembangan masyarakat disekitarnya. Namun demikian, karena Pondok Pesantren merupakan lembaga keagamaan, sebagaian besar cenderung kurang memerhatikan pengembangan ekonomi.
Usaha Pondok Pesantren mandiri maka dengan di tetapkan sebagai kawasan strategis budaya, maka diharapkan pemusatan pondok pesantren dapat memberikan posisi baik sekali untuk menjadi penganjur dan tempat keunggulan baik dibidang keagamaan, pendidikkan, dan pengembangan ekonomi seperti kerajianan dan pertanian. Dalam memeberikan dukungan kepada pondok pesantren ini, pemerintah daerah dapat menetapkan penyediaan input melalui Program Pengembangan Pondok Pesantren, sebagai bagian dari pembangunan bidang agama dan keagamaan untuk mempercepat pencapaian visi Kabupaten Jombang.




4.             Aspek Sosial Budaya
Pendidikan
indeks tingkat pendidikan kecamatan se-Kabupaten Jombang, diketahui bahwa indeks tingkat
pendidikan tertinggi diraih oleh Kecamatan Jombang dengan besaran 87,82. Sedangkan indeks tingkat pendidikan terendah diraih oleh Kecamatan Kabuh dengan raihan sebesar 64,82. Berdasarkan hasil perhitungan indeks tingkat pendidikan juga diketahui bahwa terdapat 6 kecamatan yang meraih status indeks tingkat pendidikan dengan klasifikasi tingkat atas atau bertambah satu kecamatan bila dibandingkan dengan capaian tahun
sebelumnya. Keenam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Jombang, Peterongan, Diwek, Jogoroto, Gudo dan Perak. Selain itu terdapat 15 kecamatan (71,43%) yang status raihan indeks tingkat pendidikan-nya tergolong dalam klasifikasi tingkat menengah atas serta masih terdapat 1 kecamatan yang status raihan indeks tingkat pendidikan-nya masih tergolong tingkat menengah bawah yakni Kecamatan Kabuh. Selengkapnya hasil perhitungan indeks tingkat pendidikan kecamatan se-Kabupaten Jombang dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel Indeks Pendidikan Kecamatan se-Kabupaten Jombang Tahun 2010
5.             Aspek Sosial Politik
              Salah satu pilar pembangunan daerah adalah aspek sosial politik, dalam aspek sosial politik di Kabupaten Jombang yang akan dibahas adalah struktur pemerintahan yang menjalankan roda pemerintahan yang telah diamanatkan oleh rakyat Kabupaten Jombang yang mana saat ini menjalani roda pemerintahan adalah masa jabatan 2008-2013. Saat itu bupati yang terpilih adalah Drs. H Suyanto, yang mana setelah menjabat sebagai bupati daerah Kabupaten Jombang membentuk pemerintahan yang baru untuk menjalankan roda pemerintahan dan pasti berhbungan dengan pengembanga wilayah yang ada di Kabupaten. Adapun struktur unit kerja yang terdapat pada Kabupaten Jombang adalah:

Ø BADAN
a.       Badan Kepegawaian Daerahadan kepegawaian
c.       Badan Lingkungan Hidup
Ø  BAGIAN
f.       Bagian Hukum Setda
g.      Bagian Humas Setda
i.        Bagian Perlengkapan Setda
j.        Bagian Umum Setda
Ø  DINAS
a.       Dinas kehutanan dan perkebunan
c.       Dinas Kesehatan
h.      Dinas Pendidikan
k.      Dinas Pertanian
Ø  INSPEKTORAT
a.       Inspektorat

Ø  KANTOR
Ø  KECAMATAN
b.      Kecamatan Bareng
c.       Kecamatan Diwek
d.      Kecamatan Gudo
e.       Kecamatan Jogoroto
f.       Kecamatan Jombang
g.      Kecamatan Kabuh
h.      Kecamatan Kesamben
i.        Kecamatan Kudu
j.        Kecamatan Megaluh
k.      Kecamatan Mojoagung
l.        Kecamatan Mojowarno
m.    Kecamatan Ngoro
n.      Kecamatan Ngusikan
o.      Kecamatan Perak
p.      Kecamatan Peterongan
q.      Kecamatan Plandaan
r.        Kecamatan Ploso
s.       Kecamatan Sumobito
t.        Kecamatan Tembelang
u.      Kecamatan Wonosalam
Ø  KELURAHAN
a.          Kelurahan Jelakombo
b.         Kelurahan Jombatan
c.          Kelurahan Kaliwungu
d.         Kelurahan Kepanjen
Ø  PEMERINTAH
a.          Pemerintah Kabupaten Jombang
Ø  RUMAH
a.          Rumah sakit
Ø  SEKRETARIAT
a.          Sekretarian Daerah
b.         Sekretariat DPRD
c.          Sekretariat KPU
Ø  UPT
a.          Upt Bkb Kec. Bandarkedungmulyo
b.         Upt Bkb Kec. Bareng
c.          Upt Bkb Kec. Gudo
d.         Upt Bkb Kec. Jogoroto
e.          Upt Bkb Kec. Jombang
f.          Upt Bkb Kec. Kabuh
g.         Upt Bkb Kec. Kesamben
h.         Upt Bkb Kec. Kudu
i.           Upt Bkb Kec. Megaluh
j.           Upt Bkb Kec. Mojoagung
k.         Upt Bkb Kec. Mojowarno
l.           Upt Bkb Kec. Ngoro
m.       Upt Bkb Kec. Ngusikan
n.         Upt Bkb Kec. Perak
o.         Upt Bkb Kec. Peterongan
p.         Upt Bkb Kec. Plandaan
q.         Upt Bkb Kec. Ploso
r.           Upt Bkb Kec. Sumobito
s.          Upt Bkb Kec. Tembelang
t.           Upt Bkb Kec. Wonosalam



Ø UPTB
a.          Uptb Pemadakan Kebakaran
Ø  UPTD
a.       Uptd Balai Benih
c.       Uptd Gudang Farmasi
e.       Uptd Pasar
i.        Uptd Puskesmas
j.        Uptd Rumah Potong Hewan
k.      Uptd Skb
l.        Uptd Sman
m.    Uptd Smkn
n.      Uptd Smpn
o.      Uptd Terminal

                                       
Dengan adaya unit-unit kerja yang menyokong roda pemerintahan di Kabupaten Jombang diharapkan mampu membawa Kabupaten Jombang kearah yan lebih baik sesuai dengan visi dan misi Kabupaten. Karena dengan adanya saling bekerja sama antar unit-unit yang terkait maka tujuan perencanaan daerah akan terlaksana dengan mudah dan sesuai rencana. Jadi sukses tidaknya rencana pembangunan suatu wilayah itu tergantung juga terhadap orang-orang yang bekerja di balik itu seperti para pemerintah daerah apabila mereka dengan teratur tanpa masalah mustahil pengembangan suatu wilayah tidak terlaksana.
Suatu pemerintahan yang tersusun dengan rapi pasti kebijakan-kebijakanya akan mempermudah pengembangan wilayahnya guna mensejahterakan rakyatnya yang telah memilih mereka ( pemerintah)  sebagai pengerak roda pemerintahan daerah. Dengan meratanya pengembangan wilayah suatu daerah maka masyarakat daerah tersebut pasti akan merasakan sejahtera karena bisa menikmati pengembangan tersebut.

1 komentar:

  1. sepertinya ada yang salah dng batas administrasinya.
    untuk batas timur : kabupaten mojokerto, untuk bTs selatan : kabupaten malang dan kabupaten kediri. mohon di cek ulang ya. trimakasih

    BalasHapus