DANAU DI SUMATERA
Ø SUMATERA BARAT
1.
Danau
Diatas
Danau
Diatas adalah sebuah danau yang terletak di kabupaten
Solok, provinsi Sumatera Barat,
Indonesia.
Danau ini bersama-sama dengan Danau Dibawah,
yang dikenal sebagai Danau Kembar. Terletak pada koordinat 1°4′37″S 100°45′17″E
Jenis
danau
Tektonik Aliran
keluar utama Batang Hari Terletak di negara Indonesia Luas
permukaan 12.3 km², memiliki kedalaman maksimal 44 m, dan ketinggian permukaan
1,531 m.
2.
Danau Dibawah
Danau
Dibawah adalah sebuah danau yang terletak di kabupaten
Solok, provinsi Sumatera Barat,
Indonesia.
Danau ini bersama-sama dengan Danau Diatas,
yang dikenal sebagai Danau Kembar. Memiliki koordinat 1°0′35″S 100°43′51″E. Jenis
danau
Tektonik Terletak di negara Indonesia Luas permukaan 11.2 km² kedalaman
maksimal 309 m, dan ketinggian permukaan 1,462 m.
3.
Danau Maninjau
Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten
Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia.
Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang,
ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi,
27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.
Satu
dari sekian banyak danau menawan di Sumatera Barat. Untuk mencapainya,
pengunjung bisa melewati jalan legendaris yang terkenal dengan nama “Kelok 44″
(dibaca: Kelok Ampek Puluah Ampek). Banyak homestay menarik bagi wisatawan di
Nagari Bayur yang menjadi setting novel best seller “Negeri Lima Menara”.
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada
di ketinggian
461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki
kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang
bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk
bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah
Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang
Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk
sungai bernama Batang Sri Antokan. Di
salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA
Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal
dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa
mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi
maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih
10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas
kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau
terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang
berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten
Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti
Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.
Terletak pada koordinat 0°19′S
100°12′E. Jenis danau Danau vulkanik. Aliran keluar utama Batang Sri Antokan.
Panjang maksimal 16 km, lebar maksimalnya 7 km, dan luas permukaan 99.5 km². Memiliki
kedalaman rata-rata 105 m dan kedalaman maksimal 165 m, sedangkan volume air
10.4 km³, panjang tepi danau 52.68 km, ketinggian permukaan 459 m.
4. Danau Singkarak
Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten di provinsi Sumatera
Barat, Indonesia,
yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar.
Danau ini memiliki luas 107,8 km² dan
merupakan danau terluas ke-2 di pulau Sumatera. Danau
ini merupakan hulu Batang Ombilin. Namun sebahagian air danau ini
dialirkan melalui terowongan menembus Bukit
Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA
Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang
Pariaman.
Geografi
Danau Singkarak
berada pada letak geografis koordinat 0, 36 derajat Lintang Selatan (LS) dan
100,3 Bujur Timur (BT) dengan ketinggian 363,5 meter diatas permukaan laut
(mdpl). Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektar dengan
panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter.
Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah
hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.
Ekologi
Ikan bilih
(Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies ikan yang diperkirakan
hanya hidup di danau ini[2],
dan menjadi salah satu makanan khas. Penelitian para ahli mengungkapkan 19
spesies ikan perairan air tawar hidup di habitat Danau Singkarak, Kabupaten
Solok dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), dengan ketersediaan bahan
makanannya yang terbatas.
Dari 19 spesies itu, tiga spesies di
antaranya memiliki populasi kepadatan tinggi, yakni ikan Bilih/Biko
(Mystacoleusus padangensis Blkr), Asang/Nilem (Osteochilus brachmoides) dan
Rinuak. Spesies ikan lainnya yang hidup di Danau Singkarak adalah, Turiak/turiq
(Cyclocheilichthys de Zwani), Lelan/Nillem (Osteochilis vittatus), Sasau/Barau
(Hampala mocrolepidota) dan Gariang/Tor (Tor tambroides).
Kemudian, spesies ikan Kapiek (Puntius
shwanefeldi) dan Balinka/Belingkah (Puntius Belinka), Baung (Macrones planiceps),
Kalang (Clarias batrachus), Jabuih/Buntal (Tetradon mappa), Kalai/Gurami
(Osphronemus gurami lac) dan Puyu/Betok (Anabas testudeneus).
Selanjutnya, spesies ikan Sapek/Sepat
(Trichogaster trichopterus), Tilan (mastacembelus unicolor), Jumpo/Gabus (Chana
striatus), Kiuang/Gabus (Chana pleurothalmus) dan Mujaie/Mujair (Tilapia
pleurothalmus).
Dengan hanya ada 19 spesies ikan yang hidup
di Danau Singkarak menunjukkan keanekaragaman ikan di tempat itu tidak telalu
tinggi. Kondisi mesogotrofik Danau Singkarak yang menyebabkan daya dukung
habitat ini untuk perkembangan dan pertumbuhan organisme air seperti plankton
dan betos, sangat terbatas.Dari beberapa kali penelitian menunjukan populasi
plankton dan betos di Danau Singkarak sangat rendah.Padahal komunitas plankton
(fitoplankton dan zooplankton) merupakan basis dari terbentuknya suatu mata
rantai makanan dan memegang peranan sangat penting dalam suatu ekosistem
danau.Kondisi tersebut, menyebabkan sumber nutrisi utama ikan secara alamiah
umumnya adalah berbagai jenis plankton dan bentos.
Berada pada titik
koordinat 0°36′44.17″S
100°32′21.14″E. Aliran keluar utama Batang
Ombilin Terletak di negara Indonesia. Panjang maksimal 20 km, lebar
maksimal 6.5 km, dan luas permukaan 107.8 km². Sedangkan
kedalaman rata-rata 268 m, volume air 16.1 km³, ketinggian permukaan 363.5 m.
5. Danau Talang
Danau ini adalah danau vulkanik yang terbentuk dari salah satu kawah
Gunung
Talang. Titik koordinat 1°0′45.71″S
100°42′3.59″E. Jenis danau adalah Danau vulkanik terletak di
negara Indonesia dengan luas permukaan 5.0 km².
6.
Danau
Kerinci
Dibandingkan
danau lain yang lebih menyerupai kuali, Danau Kerinci memiliki permukaan datar
hampir rata dengan tanah di tepinya. Terdapat sawah membentang lebar di tepian
danau yang konon merupakan pemasok beras utama di Provinsi Jambi. Mengunjungi
danau di pagi hari, apabila beruntung, akan menjumpai gerombolan bangau putih
yang terbang dan mencari makan di persawahan.
Ø SUMATERA UTARA
1.
Danau Aek Natong
Danau Aek Natonang
terletak di Desa Tanjungan, Kecamatan
Simanindo, Pulau Samosir,
Sumatera
Utara. Kalau Pulau Samosir
dikatakan sebagai "pulau di atas pulau", Danau Aek Natonang yang
berada di Pulau Samosir ini bisa dikatakan sebagai "danau di atas
danau" (di atas Danau Toba).
Aksesibilitas
ke danau seluas 105 hektar ini juga kurang baik. Ditambah minimnya sarana prasarana pendukung,
membuat Danau Aek Natonang tidak mendapat kunjungan wisatawan
dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata.
Danau Aek Natonang bukan satu-satunya danau
di Pulau Samosir, ada sebuah danau lagi yang lebih besar dari Danau Aek
Natonang di pulau ini yang bernama Danau
Sidihoni.
2.
Danau Sidihoni
Danau Sidihoni terletak di Kecamatan Pangururan, Pulau
Samosir. Kalau Pulau Samosir dikatakan sebagai "pulau di atas
pulau", Danau Sidihoni yang berada di Pulau Samosir ini bisa dikatakan
sebagai "danau di atas danau" (di atas Danau Toba).
Air danau ini sering berubah warnanya, dan oleh penduduk setempat perubahan
warna ini dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia.
Danau Sidihoni berjarak 8 kilometer dari Pangururan ini cukup indah. Pemandangan di
sekitar danau bisa dipantulkan oleh air danau. Dikelilingi oleh bukit landai berwarna
hijau muda dan deretan pohon pinus, semakin menambah keindahan. Sayang, danau
berair jernih ini belum dikelola dengan baik.
Sebagian
besar penduduk di sekitar danau masih memanfaatkan airnya untuk fasilitas
"mandi cuci kakus" (MCK). Terbatasnya sarana prasarana transportasi
juga membuat obyek wisata ini jarang
mendapat kunjungan wisatawan.
Danau Sidihoni bukan satu-satunya danau di
Pulau Samosir, ada sebuah danau lagi yang lebih kecil dari Danau Sidihoni di
pulau ini yang bernama Danau Aek Natonang.
3.
Danau Toba
Merupakan danau terbesar di Indonesia
sekaligus di Asia Tenggara. Terbentuk karena letusan vulkanis Gunung Toba Purba
yang konon menghancurkan kehidupan di Atlantis. Mengunjungi Danau Toba tidak
lengkap tanpa singgah ke Pulau Samosir yang terletak di tengahnya. Banyak
atraksi menarik terkait kebudayaan Batak, termasuk pengamen-pengamennya yang
bersuara emas.
Danau Toba adalah
sebuah danau
vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan
Asia
Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau
Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan
wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit
Lawang dan Nias,
menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejarah
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar
73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano
(gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose
dan Craig
Chesner dari Michigan Technological University
memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak
2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang
diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup
angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika
Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai
10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan
pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan.
Menurut beberapa bukti DNA,
letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah
populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga
ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang
kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba.
Tekanan ke atas oleh magma
yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau
Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional,
yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia,
mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika
Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di
selatan dan utara India.
Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah
letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun
yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba.
Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University
tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup
yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata
hanya sabana
(padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan,
daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir
di seluruh dunia.
Berasal dari sebuah erupsi
supervolcano
purba, yaitu Gunung Toba.
Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang
sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia,
hingga 3000 mil, dari
sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini
mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.
Ø
SUMATERA SELATAN
1. Danau Ranau
Danau Ranau merupakan
danau terbesar dan terindah di Sumatera Selatan yang terletak di kecamatan
Banding Agung Kabupaten UKO Selatan (dahulu masuk dalam wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu). Berjarak sekitar 342 km dari kota palembang, 130 km dari kota
Baturaja, dan 50 kilometer dari Muara Dua, ibu kota OKU Selatan, dengan jarak
tempuh dengan mobil sekitar 7 jam dari kota Palembang. Sementara dari Bandar
Lampung, danau ini bisa ditempuh melalui Bukit Kemuning dan Liwa. Secara
geografis, danau ini terletak di perbatasan Kabupaten OKU Selatan Propinsi
Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung.
Danau Ranau yang
mempunyai luas sekitar 8×16 km dengan latar belakang gunung Seminung
(ketinggian ± 1.880 m dpl), dikelilingi oleh bukit dan lembah. Pada malam hari
udara sejuk dan pada siang hari cerah suhu berkisar antara 20° – 26° Celsius.
Terletak pada posisi 4°51′45″ bujur selatan dan 103°55′50″ bujur timur.
Menurut legenda
yang ada, danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi
yang membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki
gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi
cekungan/belahan itu. Dan lama-kelamaan lubang besar itu penuh dengan air.
Kemudian di sekeliling danau baru itu mulai ditumbuhi berbagai tanaman, di
antaranya tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau. Maka danau itu
pun dinamakanlah Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung
yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih tersebut.
Pada sisi lain
di kaki gunung Seminung terdapat sumber air panas alam yang keluar dari dasar
danau. Di sekitar danau ini juga dapat ditemui air terjun Subik. Tempat lain
yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Marisa yang terletak tidak jauh dari
air panas. Sayangnya, pengelolaan danau Ranau sebagai aset pariwisata dirasa
sangat kurang. Beberapa infrastruktur pendukung, seperti akses jalan dan
listrik, belum memadai.
2.
Danau
Rakihan
Tidak
terlalu besar dan tidak banyak orang yang tahu tentang danau ini. Pun demikian
danau alami ini sangat istimewa karena tidak ada sungai besar di sekitarnya
yang mengalirkan airnya dengan deras. Walhasil gerak airnya sangat tenang dan
warnanya sedikit pekat. Terletak di Kecamatan Sindang Danau, OKUS-Sumsel, yang
merupakan tanah kelahiran politisi PPP, Ali Marwan Hanan (Mantan menteri
Koperasi RI). Di lereng danau saat ini didirikan sebuah Pondok Pesantren, atas
nama beliau, untuk menyemangati anak-anak di daerah terisolir untuk terus maju.
DANAU DI PULAU JAWA
1.
Danau
Kawah Putih
Kawah
Putih adalah sebuah daerah wisata di Daerah Ciwidey, Bandung Selatan, Jawa
Barat. Kawah Putih adalah sebuah kawah yang terdapat di puncak Gunung Patuha,
kawah ini digenangi oleh sumber mata air yang turun mengalir kearah kawah
sehingga kawah terisi air dan membentuk sebuah danau yang airnya hangat.
Permukaan kawah pada umumnya berbatu dan pasirnya berwarna putih sehingga
dikenal dengan sebutan sebagai Kawah Putih.
Kawah Putih terbentuk dari letusan Gunung Patuha pada abad X dan abad
XII.
Kawah Putih terkenal akan keindahannya yang mempesona dan eksotis sehingga akan membuat terkagum-kagum bagi siapapun yang datang mengunjunginya.
Tempat ini terletak pada ketinggian 2434 m dpl. konfigurasi lapangan pada umumnya landai sampai berbukit. Suhu udara sekitar 8-22 0C sumber air yang ada tergantung musim hujan. Kelembaban 90%, sedangkan curah hujan tahunan tercatat antara 3743-4043mm/tahun.
Kawah Putih terkenal akan keindahannya yang mempesona dan eksotis sehingga akan membuat terkagum-kagum bagi siapapun yang datang mengunjunginya.
Tempat ini terletak pada ketinggian 2434 m dpl. konfigurasi lapangan pada umumnya landai sampai berbukit. Suhu udara sekitar 8-22 0C sumber air yang ada tergantung musim hujan. Kelembaban 90%, sedangkan curah hujan tahunan tercatat antara 3743-4043mm/tahun.
Kawah putih
terletak di Gunung Patuha, sebuah gunung yang terdapat di Jawa
Barat. Ketinggian gunung ini adalah 2.386 meter. Kawah dari Gunung Patuha
inilah yang dijadikan obyek wisata yang menarik dengan nama Kawah Putih. Tanah
yang putih yang terdiri dari belerang merupakan alasan mengapa kawah ini
disebut Kawah Putih. Permukaan tanah juga tidak rata sehingga menyerupai
gundukan-gundukan tanah. Air kawah yang berwarna kehijauan juga menarik
perhatian. Di sekelilingnya, terdapat pegunungan yang sebagian sudah kering
tetapi ada juga yang masih ditumbuhi pohon hijau. Di gunung ini kita akan
menemukan pohon-pohon kering dan banyak ranting-ranting pohon yang berjatuhan
dengan batu-batu kecil.
2.
Danau
Telaga Warna
Telaga Warna terletak di dekat peninggalan
sejarah Kompleks Candi Dieng yang berada di Jawa Tengah,
yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di
sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung
Sumbing. Dieng adalah kawasan vulkanik
aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api
raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar
2.000m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan
10 °C di malam hari. Pada musim
kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi
hari dan memunculkan embun
beku yang oleh penduduk setempat disebut bun
upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman
pertanian.
Telaga Warna merupakan sebuah hamparan
telaga yang luas bekas sebuah kawah yang telah mati ribuan tahun yang lalu
menjadi sebuah danau atau telaga. Konon, dahulu merupakan satu telaga, namun
karena terbendungnya Sungai Tulis oleh lava mengakibatkan telaga tersebut
menjadi dua hingga sekarang. Memasuki kawasan Telaga
Warna, terdapat sebuah pemandangan yang cukup indah. Telaga Warna
memantulkan 3 warna yaitu hijau, merah, dan biru. Kandungan belerang yang ada
di dalamnya memantulkan warna kehijauan, sedangkan ganggang merah yang ada
didasar telaga memantulkan cahaya kemerahan dan jernihnya air telaga yang
berwarna biru muncul dari pantulan gradasi sinar matahari.
3.
Danau Kawah Ijen
Kawah Ijen terletak di puncak Gunung Ijen yang merupakan
salah satu dari rangkaian gunung berapi di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru, dan Merapi. Gunung Ijen terletak di sebelah
timur Gunung Merapi (di Jawa Timur juga terdapat gunung yang
memiliki nama yang sama dengan gunung di Jawa Tengah yaitu Gunung Merapi).
Kawasan Wisata Kawah Ijen atau Cagar Alam Taman Wisata Ijen terletak di wilayah
Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten
Bondowoso.
Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368
meter di atas permukaan laut. Yang menarik adalah kawah ini terletak di tengah
kaldera yang terluas di Pulau Jawa. Ukuran kaldera sekitar 20 kilometer. Ukuran
kawahnya sendiri sekitar 960 x 600 meter dengan kedalaman 200 meter. Kawah ini
terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera. Kawah ini
memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi yaitu mendekati nol sehingga bisa
melarutkan tubuh manusia dengan cepat. Selain itu, suhu kawah yang mencapai 200
derajat celcius. Kawah Ijen dari atas Gunung Ijen terlihat sangat indah. Kawah
ini merupakan danau yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap
belerang yang sangat memesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat
celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, akan menambah sensasi
tersendiri.
Salah satu yang menjadi perhatian pengunjung
di kawasan Kawah Ijen adalah adanya penambang belerang tradisional. Mereka
dengan berani mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan
sederhana lalu dipikul dengan keranjang. Para penambang belerang ini mengambil
belerang dari dasar kawah.
Di sini asap cukup tebal, namun dengan peralatan penutup hidung
sekadarnya seperti sarung, mereka tetap mencari lelehan belerang. Lelehan
belerang didapat dari pipa yang menuju sumber gas vulkanik yang mengandung
sulfur. Gas ini dialirkan melalui pipa lalu keluar dalam bentuk lelehan
belerang berwarna merah. Setelah membeku belerang berwarna kuning. Setelah
belerang dipotong, para penambang akan memikulnya melalui jalan setapak. Beban
yang dipikul cukup berat antara 80 hingga 100 kg. Para penambang sudah terbiasa
memikul beban yang berat ini sambil menyusuri jalan setapak di tebing kaldera
menuruni gunung sejauh 3 kilometer.
DANAU DI BALI
1.
DANAU BATUR
Danau Batur
terletak di Kabupaten Bangli,ditempuh kira-kira 1,5 jam perjalanan dari
Denpasar.dimana Danau Batur adalah danau terbesar di pulau Bali. Danau Batur
yang merupakan danau terbesar Bali ini terletak di kaki gunung Batur yang
merupakan sebuah kaldera purba yang terbentuk oleh akibat letusan dahsyat
gunung Batur ribuan tahun yang lalu. Danau Batur berbentuk bulan sabit, dengan
panjang kurang lebih 7 Km, lebar 2,5 Km, dengan keliling 22 Km, tinggi
air danau batur 1031 mdpl ,dan kedalaman kira kira 65 meter.
Air danau
Batur yang merupakan danau terbesar di Bali ini mengalir keseluruh sungai besar
di pulau Bali seperti sungai Unda di Bali Selatan, sungai Suni di Bali Barat,
dan sungai Bayumala di Bali Utara. Dari aliran sungai itulah air Danau Batur
kemudian dibagi-bagi ke area persawahan dengan sistim pengairan yang disebut
subak. Desa -desa yang terletak di pinggir Danau Batur adalah Desa
Songan, Trunyan, Abang, Buahan dan Kedisan. Dimana bagi masyarakat Hindhu Bali
Gunung Batur dan Danau Batur sebagai suatu tempat suci, yang dinyatakan sebagai
Linggih atau Stana dari Betari Dewi Danu atau Betari Ulun Danu”.
Di pinggir
danau Batur berdiri Pura Batur sebagai tempat pemujaan Betari Danu, yakni
manifestasi Tuhan dalam fungsinya sebagai dewi pelindung pertanian. Dewi Danu
adalah pelindung dari seluruh kegiatan pertanian di Bali.juga didaerah
ini terkenal dengan desa Trunyan dengan tradisi pemakaman yang unik dan air
panas toyah bungkah.Pesona Danau terbesar Batur ini adalah pada pemandangannya
alam yang indah. Untuk menikmati pemandangan indah danau batur , tempat terbaik
adalah dari pinggir jalan di daerah Panelokan-Kintamani,dimana dari pinggir
jalan raya Bangli-Singaraja itu dapat dilihat panorama danau Batur dengan
airnya yang biru berlatar belakang Gunung Batur yang menjulang tinggi,
dan Bukit Abang yang hijau subur.
2.
Danau
Buyan & Danau Tamblingan
Dua danau ini termasuk di kawasan kabupaten Buleleng. Dua danau ini letaknya bersebelahan. Kita dapat menikmati panoramanya secara langsung di kawasan yang bernama Asah Gobleg. Di jalan sepanjang kawasan ini banyak terdapat tempat duduk di pinggiran jalannya. Maklum, dari lokasi ini kita bisa melihat keindahan dua danau tersebut karena terletak di pinggir bagian tengah 2 danau. Untuk peminat trekking, kita bisa menelusuri pinggiran danau. Terdapat jalan setapak yang menghubungi dua danau. Jadi kita bisa menikmati hutan yang masih alami dan juga danau dari dekat. Dan bagi yang senang berkemah, Buyan memiliki kawasan khusus untuk berkemah dan begitu juga dengan Tamblingan. Perjalanan dari Kota Denpasar menuju lokasi kira kira memakan waktu 2-3 jam ke arah utara atau ke arah kabupaten Buleleng.
Dua danau ini termasuk di kawasan kabupaten Buleleng. Dua danau ini letaknya bersebelahan. Kita dapat menikmati panoramanya secara langsung di kawasan yang bernama Asah Gobleg. Di jalan sepanjang kawasan ini banyak terdapat tempat duduk di pinggiran jalannya. Maklum, dari lokasi ini kita bisa melihat keindahan dua danau tersebut karena terletak di pinggir bagian tengah 2 danau. Untuk peminat trekking, kita bisa menelusuri pinggiran danau. Terdapat jalan setapak yang menghubungi dua danau. Jadi kita bisa menikmati hutan yang masih alami dan juga danau dari dekat. Dan bagi yang senang berkemah, Buyan memiliki kawasan khusus untuk berkemah dan begitu juga dengan Tamblingan. Perjalanan dari Kota Denpasar menuju lokasi kira kira memakan waktu 2-3 jam ke arah utara atau ke arah kabupaten Buleleng.
3.
Danau
Beratan
Danau ini terletak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan. Danau ini akan kita temui dalam perjalanan ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang saya jelaskan diatas. Tidak berbeda jauh dengan Tamblingan dan Buyan, Beratan memiliki pesona tersendiri. Bisa kita lihat dari foto yang ada, bahwa danau ini memiliki Pura dipinggirannya. Saat air danau pasang, Pura tersebut akan terpisah dari pinggir danau.
Jarak danau ini berkisar 2-3 jam perjalanan dari kota Denpasar. danau ini juga memiliki tempat untuk berkemah. kita akan dengan mudahnya mendapatkan pemandangan yang indah dari danau ini karena jalan yang kita lalui nantinya tepat berada di pinggiran danau ini.
Danau ini terletak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan. Danau ini akan kita temui dalam perjalanan ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang saya jelaskan diatas. Tidak berbeda jauh dengan Tamblingan dan Buyan, Beratan memiliki pesona tersendiri. Bisa kita lihat dari foto yang ada, bahwa danau ini memiliki Pura dipinggirannya. Saat air danau pasang, Pura tersebut akan terpisah dari pinggir danau.
Jarak danau ini berkisar 2-3 jam perjalanan dari kota Denpasar. danau ini juga memiliki tempat untuk berkemah. kita akan dengan mudahnya mendapatkan pemandangan yang indah dari danau ini karena jalan yang kita lalui nantinya tepat berada di pinggiran danau ini.
DANAU DI
NUSA TENGGARA TIMUR
1.
Danau Tuadale
merupakan sebuah danau
di Indonesia.
Danau ini seluas 10 ha. di Silu Kecamatan Kupang
Barat berjarak ± 25 km dari ibu kota
kabupaten Kupang,
Nusa
Tenggara Timur. Spesifikasi dan daya
tarik adalah rekreasi, mancing dan hutan
bakau. Memiliki panorama yang asli dan indah, Turis sering menikmati keindahan
hutan bakau dengan berlayar memakai perahu kecil dan membeli ikan segar dari
penduduk setempat. Dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi.
2.
Danau kalimutu
Danau
Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini masuk dalam
rangkaian Taman Nasional Kelimutu. Danau ini berada di ketinggian 1.631
meter dari permukaan laut. Beberapa flora yang dapat ditemui di
sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina
equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang
ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan
(Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus
sp.)
Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing
kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di
salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta
merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda;
dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.Secara
adminitratif, Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan
Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di
bawah naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
DANAU DI NUSA TENGGARA BARAT
1.
Danau Satonda
terletak di tengah pulau Satonda
dan termasuk wilayah Kabupaten Dompu,
NTB.
Danau ini mempunyai keunikan karena airnya asin seperti air laut. Diperkirakan
air danau ini asin karena tercampur dengan air laut yang meluap dan
terperangkap di danau pada saat gunung Tambora
meletus (mirip dengan danau Kakaban).
Ini dimungkinkan karena jarak pulau Satonda dengan gunung Tambora sangatlah
dekat dan seperti diketahui letusan gunung Tambora merupakan letusan yang
sangat dahsyat sehingga sangat mungkin menimbulkan gelombang pasang (tsunami)
yang dahsyat pula. Luas danau Satonda sekitar 2,5 km2 dan belum diketahui jenis
habitat yang ada di dalam danau ini karena belum pernah dilakukan penelitian.
2.
Segara Anak
adalah danau kawah Gunung Rinjani
di pulau
Lombok, Nusa
Tenggara Barat,Indonesia.
Letak koordinat 8°25′00″S 116°28′00″EKoordinat 8°25′00″S 116°28′00″E yang termasuk
jenis danau kawah dengan luas permukaan 11.3, kedalaman 190, volume air 36
gigaliter dan ketinggian permukaan 2008 mNama Segara Anak berarti anak laut diberikan untuk itu karena
warna biru mengingatkan danau laut.
DANAU DI KALIMANTAN
Danau
Sentarum
Danau
Sembuluh merupakan sebuah danau di Indonesia.
Danau ini merupakan danau terbesar di Kalimantan
Tengah dengan luas 7.832,5 ha dan memiliki panjang sejauh 35,68 km.
Danau ini merupakan tempat bermuaranya sungai-sungai besar dan kecil seperti
Kupang, Rungau, dan Ramania. Di sekitar danau yang luasnya mencapai 2.424 km2
ini terdapat beberapa desa, yaitu Sembuluh I, Sembuluh II, Bangkal dan Terawan.
Danau Sentarum berjarak 700 km dari Kota Pontianak yang masuk dalam wilayah
dataran Daerah Aliran Sungai Kapuas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang
merupakan danau dan rawa yang dangkal serta teras-teras rendah yang sangat luas.
Kawasan Danau Sentarum telah ditetapkan sebagai kawasan Suaka Alam. Danau itu
adalah celengan air raksasa. Di musim hujan, Sentarum menabung 25 persen air
Sungai Kapuas. Saat kemarau, Sentarum memasok separuh air yang mengaliri
Kapuas. Luas seluruh kawasan Danau Sentarum 132.000 ha ditambah dengan 64.000
ha yang diusulkan sebagai daerah penyangga. Sekitar 20 ha merupakan danau
musiman yang menjadi penutup daerah seluas 30.500 ha, sisanya merupakan hutan
rawa gambut Danau Sentarum merupakan daerah retensi/luapan banjir (retarding
basin) dari Sungai Kapuas yang merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus
sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian,
daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi
jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Danau Sentarum merupakan komplek
danau-danau, lebih dari dua puluh buah danau secara alami bertindak sebagai reservoar.
Luapan banjirnya yang melanda bentang Sungai Kapuas secara otomatis akan
tertampung di sini. Saat itulah limpahan airnya menggenangi hutan rawa air
tawar primer yang ada di kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum. Sistem
perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum
tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena
mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim
hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan
tergenangnya hutan di sekitarnya. Namun, bukan fenomena alam ini saja yang
menjadi keunikan Danau Sentarum. Danau yang terbentuk pada zaman es atau
periode pleistosen ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan
tak dimiliki daerah lain. Tumbuhannya saja ada 510 spesies dan 33 spesies di antaranya
endemik TNDS, termasuk 10 spesies di antaranya merupakan spesies baru.
Hewan mamalia di TNDS ada 141
spesies. Sekitar 29 spesies di antaranya spesies endemik, dan 64 persen hewan
mamalia itu endemik Borneo. Terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di
antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo. Kawasan Taman Nasional Danau
Sentarum tercatat sebagai salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di
dunia. Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, TNDS juga menjadi
habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran, misalnya, ada jenis
ikan terkecil, yang dikenal dengan nama ikan linut (sundasalanx cf. microps)
berukuran 1-2 sentimeter dengan tubuhnya yang transparan seperti kaca,
hingga ikan berukuran panjang dua meter seperti ikan tapah dari genus Wallago.
Adapun ikan yang bernilai ekonomis
dan di konsumsi warga, misalnya, ada ikan gabus, toman, baung, lais, belida,
dan jelawat. Khusus ikan hias, di TNDS terdapat ikan silok atau arwana (scleropages
formosus) dan arwana merah. Namun, populasi jenis ini sekarang menurun
drastis karena harganya yang mahal menyebabkannya di eksploitasi secara
berlebihan. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, termasuk
jenis yang langka serta bernilai tinggi yaitu ikan arwana (scleropages
formosus) serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh
Danau Sentarum dalam artian tidak ditemukan di belahan dunia lain. Berdasarkan
hasil laporan penelitian yang telah dilakukan Pusat Lapangan Taman Nasional
Danau Sentarum, terdapat beberapa spesies yang masih merupakan catatan karena
belum ada nama lainnya. Sebagai habitat ikan air tawar terlengkap di dunia,
Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi daerah penyedia sekaligus sebagai
pemasok terbesar ikan hias air tawar diantaranya adalah arwana (scleropages
fourmosus) dan ulanguli (botia macracranthus) yang berhasil menembus
pasaran internasional dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pada saat musim kemarau, dimana
tinggi air Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan
mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil.
Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah
sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Ikan-ikan yang tadinya
berada di danau, akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.
Bila Danau Sentarum surut airnya
kedalaman danau hanya berkisar dua-tiga meter. Padahal, dalam kondisi normal
antara tiga hingga delapan meter. Kalau banjir, dalamnya sampai 13 meter.
Tetapi, dalam dua tahun terakhir, penurunan air Sentarum sangat ekstrem. Di
beberapa bagian, ada yang sampai empat meter dalam tiga hari. Lazimnya cuma
setengah meter. Ada yang menduga pembukaan lahan di hulu Kapuas menjadi
sebab drastisnya penyusutan air Sentarum. Kawasan bervegetasi baik yang hilang
itu memusnahkan fungsi lahan sebagai daerah tangkapan dan resapan hujan.
Di samping potensi perikanan, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum juga
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata andalan bagi
Kabupaten Kapuas Hulu dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati serta keindahan
panorama alam dengan beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau
Melayu, Pulau Sepandan ataupun Pulau Bukit Tekenang.
Peta danau Sentarum
Danau
Kakaban
Danau Kakaban, adalah air laut yang terperangkap
di Pulau
Kakaban, ditambah dengan air dari dalam
tanah dan air hujan sejak 2 juta tahun lalu. Danau Kakaban merupakan danau
prasejarah
yaitu zaman peralihan Holosin.
Luasnya sekitar 5 km², berdinding karang terjal setinggi 50 meter, yang
mengakibatkan air laut yang terperangkap tidak lagi bisa keluar, menjadi danau.
Secara administratif, Danau Kakaban termasuk wilayah Kabupaten Berau,
Kalimantan
Timur
Gambar danau Kakaban
Peta Danau Kakaban.
Biota dalam Danau
Karena perubahan dan evolusi yang cukup lama
oleh air hujan dan air tanah, air danau ini kemudian menjadi lebih tawar
dibandingkan laut yang ada di sekitarnya. Perubahan ini berdampak juga pada
adaptasi fauna
laut yang ada di dalam danau itu. Ubur-ubur misalnya, karena terbatasnya
makanan, akhirnya beradaptasi dengan melakukan simbiose mutualistis
dengan algae. Algae
adalah penghasil makanan dan harus memasak makanan dengan bantuan sinar
matahari.
Selama ribuan tahun danau di tengah laut ini tentu saja menciptakan
suatu ekosistem tersendiri yang sangat unik.
Cerita simbiosis ini sangat menarik.
Ubur-ubur Pulau Kakaban, menempatkan
algae pada bagian kakinya, karena ganggang berkepentingan untuk mendapatkan
matahari sebagai sarana melakukan fotosistesa, sang ubur-ubur akhirnya berjalan
terbalik, dengan kaki ke atas dan kepala ke bawah. Cara berjalan yang unik
inilah yang menarik para ilmuwan dan penyelam untuk mengetahui evolusi terhadap
fauna laut
yang akhirnya berperilaku aneh demi mempertahankan hidup mereka. Catatan para
penyelam juga memberikan gambaran, hewan-hewan yang ada di danau ini mempunyai
cahaya lebih berwarna warni ketika hari semakin gelap. Diduga, pada danau ini
banyak akan dijumpai jenis-jenis baru.
Hanya dua di dunia
Di dunia, tempat seperti ini hanya dijumpai
di Palau,
Kepulauan Micronesia
di kawasan Tenggara Laut Pasifik.
Dengan demikian Pulau Kakaban merupakan
satu-satunya pulau di Indonesia yang mempunyai danau di tengahnya.
Selain itu di pinggiran pantainya juga tumbuh hutan bakau, yang
dihuni oleh banyak jenis kepiting, teripang,
dan ular
laut. Banyak sekali jenis-jenis hewan yang belum diidentifikasi di
kawasan ini. Dr. Thomas Tomascik, seorang ahli kelautan berkebangsaan Kanada,
mengatakan Pulau Kakaban merupakan surga
kekayaan biologi
yang ada di Indonesia. Misteri bagaimana hewan dan tumbuhan yang terisolasi
dalam danau ini merupakan salah satu obyek yang sangat diminati oleh ilmuwan
untuk diungkap. Karena itu laut ini memang pantas menjadi obyek konsevasi alam
yang harusnya dilindungi dan dilestarikan.
Salah satu ungkapan yang menarik, bagaimana misalnya ada hewan-hewan
laut yang sekarang tetap saja survive padahal kesadahan
air di dalamnya sudah berubah total.
Pulau Kakaban dalam bahasa daerah adalah pulau yang
"memeluk"'. Jadi Pulau Kakaban artinya "sebuah pulau yang
memeluk danau", termasuk di dalamnya adalah flora dan faunanya
yang penuh keunikan.
Danau Semayang
Danau
Semayang adalah sebuah danau yang
berlokasi di daerah aliran sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur, Indonesia. Danau ini memiliki
luas sekitar 13.000 hektare.
Danau Semayang terdapat di Daerah Mahakam
Tengah (DMT), merupakan salah satu lingkungan lahan basah terbesar di
Kalimantan. Keanekaragaman hayati di Lingkungan danau Semayang cukup tinggi,
termasuk biota perairan maupun terestrial, juga sumber daya air yang melimpah
untuk berbagai aktivitas masyarakat sekitar. Bisa dikatakan lingkungan Danau
Semayang merupakan zona yang memiliki kekayaan plasma nutfah yang dan wilayah
ekologis yang mempunyai nilai ekonomi potensial untuk berbagai kegiatan.
Peta Danau
Semayang
Danau Jempang
Danau
Jempang merupakan sebuah danau yang
terletak di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia,
tepatnya di Kabupaten Kutai Barat. Danau
ini memiliki luas wilayah 15.000 hektare dengan kedalaman 7-8 meter. Danau
Jempang merupakan salah satu danau yang terbesar dari sekitar 76 danau yang
tersebar di daerah aliran sungai Mahakam.
Peta Danau Jempang
Danau
Sembuluh
Danau Sembuluh merupakan sebuah danau di
Indonesia.
Danau ini merupakan danau terbesar di Kalimantan
Tengah dengan luas 7.832,5 ha dan memiliki panjang sejauh 35,68 km.
Danau ini merupakan tempat bermuaranya sungai-sungai besar dan kecil seperti
Kupang, Rungau, dan Ramania. Di sekitar danau yang luasnya mencapai 2.424 km2
ini terdapat beberapa desa, yaitu Sembuluh I, Sembuluh II, Bangkal dan Terawan.
Untuk mencapai danau tersebut dari Palangkaraya,
ibukota Kalimantan Tengah, dapat dicapai menggunakan kendaraan darat sejauh 240
km menuju Sampit,
dan dari Sampit menuju Desa Bangkal sejauh 80 km. Dari Desa Bangkal, Danau
Sembuluh bisa dicapai dengan kapal motor sekitar 20 menit.
Potensi yang dimiliki danau ini adalah memiliki pinggiran danau yang
berpasir sehingga dapat dijadikan tempat berlabuh dan wisata, potensi perikanan
yang tinggi, dan terdapat beberapa desa yang berada di pinggiran danau. Danau
sembuluh yang luas ini juga meliputi beberapa danau kecil yang berupa perairan
anak sungai yang berbentuk danau yang lebih kecil dengan aliran sungai yang
kembali ke aliran utama dan atau aliran sungai mati. Jenis ikan yang terdapat
di danau ini adalah ikan betutu, gabus-gabusan, jelawat, seluang, sepat, lais,
baung, botia, toman, tabakang, dan tapah. Beberapa kegiatan yang dilakukan
disekitar danau meliputi industri galangan kapal,
perkebunan kopi
dan karet,
peternakan,
serta perikanan
tangkap dan budidaya keramba.
Peta Danau Sembuluh.
DANAU DI SULAWESI
Ø Danau Limboto
Danau Limboto
Kampung dengan rumah bagan di Danau Limboto di tahun
1930-an
Danau Limboto merupakan
sebuah danau yang
terletak di Kecamatan Limboto, Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia. Danau ini memiliki kedalaman
antara 5 hingga 8 meter ini, para pengujung atau wisatawan dapat menikmati
berbagai kegiatan, antara lain, memancing, lomba berperahu, atau berenang.
Selain itu, mereka juga dapat menikmati ikan bakar segar yang disediakan oleh
mayarakat nelayan setempat dengan harga yang relatif murah.
Danau Limboto dari tahun ke tahun luas dan tingkat
kedalamannya terus berkurang. Luas Danau Limboto pada tahun 1999 berkisar
antara 1.900-3.000 ha, dengan kedalaman 2-4 meter (Cabang Dinas Perikanan
Kabupaten Gorontalo, 2000). Pada tahun 1932, luas perairan ini mencapai 7.000
ha.
Ø Danau Towuti
Towuti
|
|
Lokasi
|
|
Koordinat
|
|
Tektonik
|
|
Terletak di negara
|
Indonesia
|
Luas permukaan
|
561.1 km²
|
Kedalaman maks.
|
203 m
|
Ketinggian permukaan
|
293 m
|
Danau Towuti di tahun 1930
Danau Towuti adalah
sebuah danau yang terletak di Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara administratif, danau ini
terletak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi
Sulawesi Selatan.
Kawasan Danau Towuti merupakan bagian dari Taman Wisata
Alam Danau Towuti, yang dikelola oleh Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan, di bawah Departemen Kehutanan Republik
Indonesia.
Ø Danau Sidenreng
Danau Sidenreng merupakan
sebuah danau yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Sidenreng Rappang. Pada tahun
1889, terjadi penurunan luas dan kedalaman sekitar 30 mil
persegi. Di kawasan danau tersebut, terdapat terdapat kehidupan berjenis unggas atau burung-burung air tawar yang
setiap tahun terlihat berkembang-biak di antara tanaman-tanaman air di pesisir
dan permukaan danau.
Ø Danau Matano
Danau Matano
Danau Matano adalah
sebuah danau di Sulawesi Selatan, tepatnya
berada di ujung selatan pulau Sulawesi di kota Sorowako, Kabupaten Luwu Timur. Danau ini
memiliki kedalaman sejauh 600 meter (1.969 kaki), 382 meter di antaranya di atas
permukaan laut. Menurut WWF, danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta
terdalam kedelapan di dunia.[1]
Danau Matano bukan merupakan pembentukan dari beberapa
anak sungai, tetapi terbentuk dari ribuan mata air sehingga tidak akan pernah
mengalami kekeringan. Airnya sangat jernih.
Sebagai sumber daya alam yang sangat potensial maka
perusahaan tambang nikel terbesar kedua dunia, PT.INCO
memanfaatkan buangan air dari Danau Matano sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
untuk pemanfaatan di pabrik, dan juga untuk penggunaan oleh masyarakat.
Ø Danau Matana
Danau Matana adalah
sebuah danau yang terletak di Soroako, Kab. Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Danau ini memiliki kedalaman 590 meter.
Ø Danau Tempe
Nelayan di Danau Tempe (tahun 1948-1949)
Danau Tempe merupakan danau yang terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo, tepatnya
di Kecamatan Tempe, sekitar 7
km dari Kota Sengkang menuju tepi
Sungai Walanae. Danau
Tempe yang luasnya sekitar 13.000 hektare ini memiliki spesies ikan air tawar
yang jarang ditemui di tempat lain. Hal ini karena danau tersebut terletak di
atas lempengan benua Australia dan Asia.
Festival
Tahunan
Setiap tanggal 23 Agustus diadakan festival laut di Danau
Tempe.Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau upacara
mensucikan danau yang ditandai dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh
seorang ketua nelayan yang diikuti berbagai atraksi wisata yang sangat menarik.
Pada hari perayaan Festival Danau Tempe ini, semua peserta upacara Maccera
Tappareng berpakai Baju Bodo (pakaian adat Orang Bugis). Acara ini juga
dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba
perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba layangan tradisional, pemilihan anak
dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pagelaran
musik tradisional dan tari bissu yang dimainkan oleh waria, dan berbagai
pagelaran tradisional lainnya. namun sekarang terjadi kepunahan beberapa spesies,
hal ini disebabkan relung relung yang berada di danau tempe sudah di isi oleh
spesies lain akibat restoling ikan mas yang berlebihan
Ø Danau Poso
Danau Poso
Danau Poso merupakan
sebuah danau yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Poso. Danau ini
merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia dengan memiliki panjang 32 km dan
lebar 16 km.
Danau ini terletak pada ketinggian 657 m.
Ø Danau Dampelas
Danau Dampelas (nama lain:
Danau Talaga) adalah sebuah danau yang berlokasi di kawasan pantai barat Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia, tepatnya di bawah kaki gunung
Sitangke, desa Talaga, kecamatan Damsol, sekitar
170 kilometer sebelah utara kota Palu.
Danau Dampelas biasa pula disebut Danau Talaga sesuai
nama desa sekitar danau, namun umum disebut Dampelas sesuai bahasa dan etnis
terbesar di wilayah tersebut. Pemanfaatannya sebagai sumber air untuk kebutuhan
mandi dan mencuci bagi penduduk di sekitarnya. Di tepinya banyak tumbuh pohon
sagu yang sengaja ditanam penduduk setempat sejak lama sebagai salah satu
sumber pangan. Di dalam danau terdapat jenis ikan mujair, ikan lele, ikan mas
dan terdapat salah satu jenis kerang (tude) menjadi sumber perikanan air tawar bagi
penduduk setempat. Danau ini termasuk unik karena muaranya merupakan pertemuan
dengan air laut perairan Selat Makassar. Setiap tahun di area danau
dilaksanakan Festival Danau Dampelas sebagai kegiatan pariwisata budaya.
Hal yang unik saat air laut surut, air danau Dampelas
ikut mengalir ke laut. Itulah sebabnya masyarakat setempat menyebutnya sebagai
muara danau. Hal inipula yang menyebabkan ekosistem danau ini memiliki keunikan
tersendiri dibandingkan dengan danau lainnya.[1]
Danau dampelas memiliki mitos yang menjadi cerita
turun temurun, yang oleh Jamrin Abubakar seorang wartawan di Donggala telah
menuliskannya dalam sebuah legenda dengan judul; Legenda Danau Dampelas.
Ø Danau Lindu
Danau Lindu
Danau Lindu merupakan danau yang terletak di kecamatan Kulawi, kabupaten Donggala, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia dan berada di dalam Taman Nasional Lore Lindu.
Wilayah yang sering disebut Dataran Lindu ini
dikelilingi oleh punggung pegunungan sehingga sulit untuk dijangkau oleh
kendaraan bermotor, memiliki empat desa yaitu desa Puroo, Desa Langko, desa Tomado dan desa
Anca. Ke-empat desa ini terletak di tepi danau Lindu yang cukup terkenal
keindahannya. Di wilayah yang berpenduduk dengan luas wilayah ini juga terkenal
dengan laboratorium untuk pemeriksaan penyakit yang disebabkan oleh sejenis
cacing schistosomiasis yang hanya
bisa hidup melalui perantaraan sejenis keong endemik yang juga hanya hidup di beberapa
tempat di dunia.
Danau Lindu dimasukkan ke dalam kelas danau tektonik yang terbentuk selama era Pliosen setelah bak besar dilokalisasi dari
sebuah bagian rangkaian pegunungan. Merupakan danau terbesar kedelapan di Sulawesi dari segi wilayah maksimal
permukaannya. Danau ini biasa dikatakan melingkupi sekitar 3.488 ha. Pada
ketinggian sekitar 1.000 m danau ini merupakan badan air terbesar ke-dua dari pulau ini (yang lebih kecil, Danau Dano hanya 50 m lebih
tinggi).
Daya tarik Hutan Wisata Danau Lindu adalah keindahan
panorama pegunungan dan pemandangan danau, khususnya bagi wisatawan pejalan
kaki dan pendaki gunung. Danau Lindu terkenal dengan
melimpahnya ikan dan merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan
yang kini mulai berkurang keanekaragamannya karena menurunnya populasi spesies
serta hilangnya beberapa spesies seperti burung tokoku dan tanaman rano.
Ø Danau Napabale
Danau Napabale merupakan
sebuah danau yang terletak di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Terletak di kaki bukit,
dihubungkan ke laut melalui sebuah terowongan alami. Pada saat air laut surut
para pengunjung dapat melintasi terowongan tsb. Namun apabila air laut sedang
pasang sangat berbahaya untuk berenang karena air laut akan naik sampai ketinggian
setengah meter di atas terowongan alam tsb. Danau Napabale tersebut letaknya ±
15 Km dari Raha ibukota Kabupaten Muna.
Ø Danau Tondano
Danau Tondano dilihat dari Bukit Kasih
Danau Tondano adalah danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Danau ini diapit oleh Pegunungan
Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu, dan Gunung Masarang. Danau ini
dilingkari dengan jalan provinsi dan menghubungkan kota Tondano, Kecamatan Tondano Timur, Kecamatan Eris, Kecamatan Kakas, Kecamatan Remboken, dan Kecamatan Tondano Selatan. Danau ini
merupakan danau penghasil ikan air tawar seperti
ikan mujair, pior/kabos, payangka wiko (udang kecil), nikesepat
siang(arwana),tawes,pongkor,bontayan,lobster hitam,guramekupu-kupu,karper.
Luas danau ini 4.278ha, dan terdapat pulau kecil
bernama Likri (depan desa Tandengan kecamatan Eris)dan pulau papalembet depat
toulumembet. Di tepi Danau Tondano terlihat jelas Gunung Kaweng. Konon
danau ini terjadi karena letusan yang dahsyat karena ada kisah sepasang insan
manusia yang berlainan jenis melanggar larangan orang tua untuk kawin (bahasa
Minahasa: kaweng) dengan nekat lari (tumingkas) di hutan. Sebagai
akibat melanggar nasihat orang tua maka meletuslah kembaran gunung kaweng
tersebut sehingga menjadi danau Tondano.
Danau Tondano mempunyai obyek wisata yang terkenal
"Sumaru Endo" Remboken, dan Resort Wisata Bukit Pinus (Tondano arah
Toliang Oki).Gua tikus tasuka, Dari tepian danau Tondano (Toliang Oki), kita
dapat melintas puncak Bukit Lembean dan memandang keindahan Laut Maluku (di
sebelah timur), tepatnya kawasan Tondano Pante (Kecamatan Kombi), Kabupaten
Minahasa.Pondok kinakas.(dapat dilihat di atas ktr.camat kakas dan boulevard
tontimomor.( Doakan agar sepat siang,karper,tawes tidak punah).
Ø Danau Moat
Danau Moat merupakan
salah satu danau di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, tepatnya terletak di
perbatasan antara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (kec Passi) dengan
Kabupaten Minahasa Selatan (kec. Modoinding). Kata moat menurut bahasa Minahasa
artinya menjelang terbitnya matahari. Danau ini hidup ikan Sidat atau dalam
bahasa setempat disebut Sogili. Hawanya sejuk dan panorama yang indah. Sungai
yang yang bersumber dari danau ini yaitu Sungai Poigar. Luas danau ini 617 ha,
dan merupakan sumber air Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA)Poigar PLN Sulawesi
Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo).
Ø Danau Linouw
Danau Linouw terletak di
area wilayah administratif kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Danau ini terletaak dekat Proyek Tenaga Listrik Panas Bumi Lahendong. Danau ini
unik karena waktu siang airnya warna-warni (atau danau tiga warna). Danau ini
merupakan salah satu obyek wisata yang menarik di tanah Toar Lumimuut.
DANAU DI PAPUA
1. Danau Sentani
Danau Sentani adalah danau yang terletak di Papua Indonesia. Danau Sentani berada di
bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cycloops yang memiliki luas sekitar 245.000
hektar. Danau ini terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Danau Sentani yang memiliki luas sekitar 9.360
hektar dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Danau Sentani merupakan danau
terbesar di Papua.
Di
danau ini juga terdapat 21 buah pulau kecil menghiasi danau yang indah ini.
Arti kata Sentani berarti "di sini kami tinggal dengan damai”. Nama
Sentani sendiri pertama kali disebut oleh seorang Pendeta Kristen BL Bin ketika
melaksanakan misionaris di wilayah danau ini pada tahun 1898
Pariwisata
Panorama
sentani
Danau
ini sudah dikelola menjadi objek wisata karena berjarak 50 kilometer dari Jayapura dan mudah dijangkau, sebagai
pelengkap di danau ini sudah banyak terdapat perahu wisata untuk berkeliling di
danau sentani.
Di
danau ini juga diadakan Festival
Danau Sentani untuk menarik wisatawan. Festival Danau Sentani biasanya
diadakan pada pertengahan bulan Juni tiap tahun, FDS sendiri telah ditetapkan
sebagai festival tahunan dan masuk dalam kalendar pariwisata utama. Festival
ini diisi dengan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua,
upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.
2. Danau Rombebai
Danau Rombebai adalah danau yang
terletak di Papua
Indonesia. Luas Danau ini 13.749 ha dan merupakan danau terbesar kedua di Papua
setelah Danau Sentani. Danau ini terletak di sebelah kanan
dari aliran Sungai Mamberamo dan berjarak 20 km dari Samudera
Pasifik. Kabupaten yang terdekat dari danau ini adalah Kabupaten
Sarmi. Meskipun Danau ini berada 20 km dari lautan tetapi pernah ditemui adanya
ikan hiu di perairan danau air tawar ini, hal ini menginggat danau ini
terhubung dengan sungai mamberamo dimana sungai ini mengalir deras sampai
Samudera Pasifik.
Potensi Danau ini adalah adanya blok gas alam yang
cukup melimpah di sekitar danau ini, adanya gas alam ini sama seperti di
sekitar Sungai Mamberamo. Blok gas alam di danau ini salah satunya dikelola
oleh AED oil yaitu sebuah perusahaan
eksplorasi minyak dan gas yang berbasis di Australia.
Peta
Danau Rombebai yang berada di sebelah kanan sungai mamberamo
3. Danau Paniai
Danau Paniai adalah sebuah danau yang
terletak di Kabupaten Paniai, Papua atau secara
administratif terletak di distrik Paniai Timur. Danau Paniai yang kesohor
memiliki panorama alam yang rancak, alami, dan terawat dengan baik. Keindahan
Danau Paniai diakui oleh utusan dari 157 negara ketika berlangsungnya
Konferensi Danau Se-Dunia yang dihelat di India pada tanggal 30 November
2007.
Pada awalnya, Danau Paniai[1]
beserta Danau Tigi dan Danau Tage dinamakan Wissel Meeren. Penamaan ini
dinisbatkan kepada orang yang pertama kali menemukan ketiga danau cantik
tersebut pada tahun 1938, yaitu seorang pilot berkebangsaan Belanda bernama
Wissel. Pada saat itu, Wissel terbang melintasi pegunungan Pulau Irian dan
melihat tiga danau yang memiliki pemandangan yang indah. Karena terpesona
dengan keindahannya, Wissel memutuskan untuk mendarat dan menikmati eksotisme
ketiga danau tersebut dari dekat. Bahkan, pada masa kolonial Belanda, nama
Wissel Meeren lebih populer ketimbang Paniai. Wissel Meeren berasal dari bahasa
Belanda yang memiliki arti danau-danau Wissel.
Luas Danau Paniai yang mencapai 14.500 hektar memberi cukup ruang
kepada wisatawan untuk memilih lokasi yang sesuai dengan keinginannya ketika
berekreasi ke danau tersebut. Terdapatnya bebatuan dan pasir di tepian danau,
serta dikelilingi oleh tebing-tebing yang lumayan tinggi, menambah daya tarik
objek wisata andalan Kabupaten Paniai ini.
Sebagaimana sebagian besar topografi Kabupaten Paniai yang berada di
wilayah pegunungan dan perbukitan yang berhawa sejuk, Danau Paniai pun terletak
di daerah ketinggian, yaitu sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl).
Meskipun demikian, Danau Paniai menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang.
Ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mujair (oreochromis
mossambicus), ikan mas/ikan karper (cyprinus carpio), ikan sembilan
hitam, dan ikan belut (synbranchus) adalah di antara jenis ikan yang
dapat dijumpai di danau ini. Sedangkan ikan pelangi (rainbow/melanotaenia
ayamaruensis) merupakan biota Danau Paniai yang sering dicari oleh para
nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai ekonomi tinggi. Bila beruntung, di
Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai
langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii). Dinamakan demikian karena
udang tersebut memiliki capit/jepit besar seperti halnya kepiting. Sampai saat
ini, setiap orang yang berkunjung ke Tanah Papua, terutama ke Kota Wamena, Ibu
Kota Kabupaten Jayawijaya, senantiasa mencari udang selingkuh sebagai menu
untuk bersantap.
Aksesibilitas
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Danau Paniai, dapat memulai
perjalanan dari Kota Enarotali, Ibu Kota Kabupaten Paniai. Dari Kota Enarotali,
tersedia dua jalur menuju kawasan Danau Paniai. Pertama, menggunakan jalur
darat dengan menyewa bus jenis Mitsubishi Strada yang dapat diandalkan untuk
melintasi medan jalan yang terjal dan berkelok-kelok. Kedua, mengambil jalur
udara dengan menumpang pesawat AMA dan AMAF[2]
jenis Cessna yang bisa mendarat di wilayah dataran tinggi dengan karakteristik
landasan dari tanah.
huh akrirnya setelah setengah jam membaca kelar juga baca artikel danau di Indonesia ini, bagus tapi benjelasannya terlalu panjang sedangkan kata-katanya hanya berputar-putar, mungkin bisa di update yang kata-katanya singkat namun padat info (y)
BalasHapus